Seminar Nasional Arah Riset Manajemen dan Bisnis Memasuki Era Kenormalan Baru Pasca Pandemic Covid 19

Seminar Nasional Arah Riset Manajemen dan Bisnis Memasuki Era Kenormalan Baru Pasca Pandemic Covid 19

2021-07-05 00:48:08

Seminar Nasional  tanggal 02 Juni 2021 dengan Tema  Arah Riset Manajemen dan Bisnis Memasuki Era Kenormalan Baru  Pasca Pandemic Covid 19.  Seminar ini diselenggarakan oleh Program Magister Manajemen  Universitas Bina Bangsa.  Tema yang diambil menggerakkan pikiran saya kemabali ke masa lalu, kebetulan dalam seminar ini saya sebagai pembicara mengulas tentang teori ambideksteriti (Ambidexterity).

Saya mencoba merenungkan sejarah manusia dimasa lalu, berkaitan dengan sikap dan perilakunya yang berdampak pada lingkungan kehidupan, termasuk bumi yang kita huni.  Sikap dan perilaku manusia dimasa lalu sebagi aksi,  sedangkan pada saat ini yang akan berlanjut dimasa yang akan datang adalah reaksi.  Sekarang reaksi lingkungan telah dibuktikan dengan terjadinya wabah covid 19.  Sebagian besar dampak yang disebabkan oleh wabah covid 19 sangat merugikan kegiatan bisnis, dan sebagian kecil lagi memberikan keuntungan bagi pihak lain.  Sebagian besar dan sebagian kecil disaat ini karena wabah covid 19 akan menjadi masa lalu.  Kesalahan menyikapi dampak ini adalah jika kita hanya melihat dampak negatifnya saja, dan mengabaikan dampak positifnya. 

Dalam teori ambideksteriti menjelesakan aktivitas eksploitasi dan eksplorasi.  Aktivitas eksploitasi dan eksplorasi haruslah fleksibel. Saya menangkap teori ini dapat dilihat dari sisi lain, yaitu pada saat wabah ini kita harus bersikap dari dua pandang “sisi negative dan sisi positif ”.  Disinilah pemahaman secara lebih luas dan mendalam terkait teori ambideksteriti. Manusia selalu berusaha menciptakan cara-cara yang benar-benar baru (exploration) tapi jangan sampai melupakan kearifan lokal, cara-cara lama (exploitation) bisa jadi masih lebih baik. 

Akhir dari pemikiran saya yang berhubungan dengan teori ambidekteriti: “ Eksploitasi dan eksplorasi harus dilakukan secara fleksibel dengan perspektif yang luas dan tidak mengabaikan kearifan lokal yang masih relevan”.

 

Ditulis oleh Dr. E. Didik Subianto, M.M