Global Student Innovation for Assistive Technology (gSIC-AT) di Kobe, Jepang
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa mewakili Indonesia dalam lomba Global Student Innovation for Assistive Technology (gSIC-AT) di Kobe, Jepang. Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa mengirimkan dua team, yaitu team MICOSTION dan team HANDY CRUTCH. Team MICOSTION beranggotakan 3 mahasiswa dari Prodi Teknik Industri dan 2 mahasiswa dari Prodi Manajemen, sedangkan Team HANDY CRUTCH beranggotakan 4 mahasiswa dari Prodi Teknik Industri. Lomba diselenggarakan di Kobe International Conference Center, Kobe, Jepang pada tanggal 22-24 Agustus 2017. gSIC-AT merupakan lomba tahunan berskala internasional yang mewadahi kreatifitas mahasiswa dalam mengembangkan alat bantu atau solusi inovatif bagi penyandang disabilitas maupun peningkatan kualitas hidup bagi lansia. Di balik kesuksesan mereka mengikuti ajang lomba level internasional tersebut, ternyata banyak kisah menarik yang patut disimak.
Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian. Itulah yang dialami 2 tim dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa selama berada di Kobe, Jepang. "Sesungguhnya ini bukan hanya mimpi kami secara pribadi, melainkan juga mimpi besar civitas akademika Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, untuk dapat mengharumkan nama Indonesia” ungkap Nala Tri Kusuma yang mewakili Indonesia. “Ada beberapa kendala yang dialami selama berada di luar negeri salah satunya, adalah kendala makanan.” “Namun, masalah tersebut kami antisipasi dengan mewajibkan tiap peserta membawa 1 kg beras dari Tanah Air hingga akhirnya terkumpul beras 9 kg, bahkan kami juga membawa alat penanak nasi sendiri.” Selain kendala dengan urusan makan, peserta juga terkendala dengan masalah transportasi yang mahal untuk menuju lokasi kompetisi.
“Untuk menuju lokasi membutuhkan waktu 2 jam dengan kereta dan biaya 1300 Yen perharinya, padahal lomba berlangsung 3 hari.
Juri acara Global Student Innovation for Assistive Technology (gSIC-AT) berasal dari Australia, Thailand, Jepang, dan China. Adapun lomba dilakukan dengan presentasi peserta secara oral dihadapan Dewan Juri, kemudian presentasi pameran dihadapan pengunjung, ditutup presentasi di hadapan Putri Kerajaan Thailand. Penilaian didasarkan fungsi kerja alat dan presentasi oral mengenai alat. Penilaian paling unik dari proses perlombaan ini adalah penilaian langsung dari Putri Kerajaan Thailand yang merupakan donatur terbesar acara gSIC-AT.
Inovasi alat yang diajukan oleh perwakilan Mahasiswa Prodi Manajemen dan Teknik Industri yaitu MICOSTION merupakan teknologi rehabilitasi untuk pasien stroke yang mengintegrasikan fungsi sensor, otak dan musik guna merangsang sistem syaraf motorik dan memorik. Proses perancangan dan pengembangan alat yang diciptakan melibatkan dokter syaraf dr. Wahyu Wihartono, Sp.S., M.Kes. dari RSPAU Hardjolukito, pasien stroke, dan dosen pembimbing Dr. Sri Hermuningsih M.M., C.F.P., serta V. Reza Bayu Kurniawan, S.T., M.Sc.
Prestasi dan keikutsertaan aktif UST di ajang gSIC-AT mendapatkan apresiasi dan dukungan penuh dari seluruh civitas akademika di UST, mulai dari Rektor Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Drs. H. Pardimin, Ph.D., wakil rektor, dan pejabat struktural di lingkungan UST terutama Dekan Fakultas Teknik, Drs. Agus Priyanto, S.T., M.M., Kaprodi Teknik Industri Retno Widiastuti, S.T., M.Eng., Dekan Fakultas Ekonomi Suyanto, S.E., M.Si., dan Kaprodi Manajemen Dra. Jajuk Herawati, M.M. (Kontributor: Nala Tri Kusuma_12/09/2017)