“Saya kekurangan tetapi tidak kekurangan”
itulah kalimat semboyan motivasi yang diungkapkan oleh Annisa Rahmadani. Di balik kekurangan terdapat kelebihan. Warga difabel dengan kondisi terbatas ini memilih untuk mengoptimalkan kelebihannya daripada meratapi kekurangannya. Jangan pernah memandang warga difabel sebelah mata karena mereka bisa berkarya dan berprestasi seperti warga lain yang normal.
14 Oktober 2017, Annisa Rahmadani mengikuti perlombaan PEPARDA 1 DIY yang diselenggarakan oleh NPC (National Paralympic Comitte) Provinsi DIY. NPC setara dengan KONI tetapi khusus untuk penyandang disabilitas. Pekan Paralimpik Daerah (Peparda) 1 DIY ini memperlombakan tenis meja, angkat berat, bulutangkis, renang, atletik, panahan, catur, volly duduk untuk setiap kabupaten di DIY. Annisa Rahmadani dicabang olahraga panahan mewakili Kabupaten Kulon Progo bertanding melawan atlet panahan dari Kota Yogyakarta dan Sleman, pesaing Annisa merupakan atlet senior yang sudah mewakili Indonesia di perlombaan internasional kategori individual dan kualifikasi untuk putri. Totalnya mewakili Kabupaten Kulon Progo Annisa Rahmadani mempersembahkan 3 Emas, 2 Perak, dan 1 Perunggu. Sedangkan Mewakili Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa mempersembahkan 1 perak dan 1 perunggu. Proficiat! (Penulis: Nala Tri Kusuma_26/10/2017)