DEWANTARA KREATIF, PRODUKTIF BERKARYA DARI RUMAH

DEWANTARA KREATIF, PRODUKTIF BERKARYA DARI RUMAH

2021-06-04 22:54:18

Peringatan hari Pendidikan Nasional pada tahun 2021 mengusung tajuk “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar” yang keluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud, 02/05/2021). Dalam momen peringatan hari pendidikan nasional, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim pada sambutannya menuturkan “Bahwa Lembaran baru pendidikan Indonesia berarti transformasi. Transformasi tetap bersandar pada sejarah bangsa, dan juga keberanian menciptakan sejarah baru yang gemilang”. 

Peringatan hari pendidikan nasional tahun 2021 masih dalam suasana pandemi covid 19. Pandemi covid 19 menjadi semangat tranformasi pendidikan Indonesia, sebagai gambaran semangat dan daya siswa dan/ mahasiswa Indonesia untuk mengakses pendidikan dengan memanfaatkan media digital sebagai medium ruang belajar.

Dalam peringatan hari pendidikan nasional, 2 Mei 2021. Majelis Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa, melaksanakan kegiatan Dewantara Kreatif. Cabang yang diperlombakan adalah Lomba Musikalisasi Puisi. Dalam kegiatan ini dewan juri yang dilibatkan adalah ibu Epsilandri Septyarini, S.E., M.M dari Prodi Manajemen FE UST dan Ibu Dyan Indah Purnama Sari, M. Pd dari Prodi PGSD.

Dengan mengangkat Tema Bapak Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Rika sebagai ketua panitia pelaksana menuturkan “Dalam kegiatan ini, harapannya agar mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa khususnya yang memiliki bakat namun malu dan takut untuk diekspresikan, dapat memanfaatkan kegiatan ini untuk menyalurkan bakat dan bisa meningkatkan kepercayaan diri  para mahasiswa”. 

Kegiatan dewantara kreatif dibuka dengan masa pendafataran 2 Mei 2021 – 16 Mei 2021, dengan membuka pendaftaran yang dikhususkan untuk mahasiswa Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Dengan dilaksanakannya kegiatan dewantara kreatif, diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan teknologi sebagai media untuk berkarya dari rumah.

Ketua MMF, Marsiana Numat pun melanjutkan “Untuk evaluasi kegiatan yang dilaksanakan kelembagaan kedepannya, agar dapat bisa membuat kegiatan yang lebih baik lagi. Dengan lebih menarik atensi atau minat mahasiswa untuk ikut serta dalam kegiatan. Melalui kegiatan ini, diharapkan tidak hanya sebatas perlombaan yang menghasilkan karya. Namun perlu adanya tujuan dan/ kebermanfaatan dari karya yang dihasilkan”. 

Karya yang baik adalah karya yang dapat memberi kebermanfaatan dan dapat berpengaruh baik, salah satunya terhadap lingkungan sosial. Dengan pemanfaatan media digital, hal ini menjadi ruang terbuka umum untuk mahasiswa menyalurkan minat dan bakatnya.

Konsepsi pendidikan Indonesia lahir dalam kondisi bangsa yang sedang dijajah oleh kolonialisme Hindia Belanda. Pada bagian tersebut dasar dan perjuangan pendidikan nasional lahir dan dikonsepsikan sebagai hal mendasar yang menciptakan gagasan dan embrio pendidikan nasional, dan Ki Hadjar Dewantara adalah salah satu penggagas gerakan tersebut.

Pada masa pandemi covid 19 dan juga sebagai refleksi peringatan hari pendidikan nasional, menjadi tantangan mendasar dan juga peluang terbaik guna melahirkan konsep-konsep tranformasi guna penyesuaian terhadap kondisi saat ini.

Dalam cacatan sejarah, Ki Hadjar Dewantara menuliskan “Jadikan setiap tempat adalah sekolah, dan jadikan setiap orang adalah guru”. Hal ini dirasa perlu dibangkitkan kembali pada situasi saat ini, dimana ruang pembelajaran secara langsung dibatasi dan tergantikan oleh ruang daring yang tidak berterima terhadap interaksi secara langsung. Memanfaatkan situasi krisis pandemi dengan harapan terlahirnya konsep-konsep solusional yang dapat menjadi pemantik dan menambah daya semangat mahasiswa untuk berkarya dengan tujuan kebermanfaatan,  yang pada umumnya bermanfaat terhadap  lingkungan sosial.

Ditulis oleh Neldi Darmian L

Disunting oleh Humas FE UST